Padang, (ANTARA) - Direktur PT. Angzara I End Jakarta, Basrial Bazari (51) meninggal dunia di kamar nomor 114 Hotel Bunda, Kota Padang, Rabu (20/10) sekitar pukul 11.00 WIB, yang diduga karena sakit.
Dugaan meninggalnya Dirut PT.Angzara I End karena sakit ini, karena berdasarkan pengakuan sopir yang menemani Basrial sejak masuk ke Hotel Bunda tanggal 17 Oktober 2010 memang telah dalam keadaan sakit, dan terakhir sebelum meninggal dinunia di kamar hotel, Basrial sempat meminta seorang reseosionis hotel, Riki (26) untuk membelikan obat baginya.
"Tadi tamu tersebut sempat meminta saya untuk membelikan obat sakit perut, dan saya pergi dengan sopirnya Evriyan Vizal (61) untuk membeli obat, namun sesampai di kamar hotel, setelah diketuk tidak ada jawaban dari dalam, sehingga saya mengambil kunci yang ada di resepsionis hotel untuk membuka kamar," ujar Riki pada wartwan, Rabu (20/10).
Setelah masuk ke kamar, Riki dan sopir Basrial melihat direktur tersebut terbaring diatas ranjang kamar hotel tersebut, dan setelah dipeng tanganya oleh Evrian ternyata tangan tersebut telah dingin.
Pihak hotel yang mengatahui kejadian tersebut langsung melapor kepihak Polresta Padang, dan RS M Djamil Padang, bebrapa menit kemudian pihak kepolisian yang sampai di lokasi langsung melihat jasad Basrial dan membawanya ke RS M Djamil.
"Kami telah membawa Basrial ke RS M Djamil dan telah dilakukan visum luar sesui permintaan keluarga, dan tidak ada dilakukan visum dalam," ujar KA SPK Ipda Dwi P,
Ia menambahkan pihak keluarga malam ini langsung akan membawa jasad Basrial ke Jakarta, dimana alamat Basrial diketahui di Jalan Kelenteng Raya nomor 11 A Jakarta Pusat.
Dwi juga menyatakan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan memenga benar Basrial meninggal akibat sakit, dan tujuanya ke Kota Padang adalah untuk urusan bisnis perusahaanya
Dugaan meninggalnya Dirut PT.Angzara I End karena sakit ini, karena berdasarkan pengakuan sopir yang menemani Basrial sejak masuk ke Hotel Bunda tanggal 17 Oktober 2010 memang telah dalam keadaan sakit, dan terakhir sebelum meninggal dinunia di kamar hotel, Basrial sempat meminta seorang reseosionis hotel, Riki (26) untuk membelikan obat baginya.
"Tadi tamu tersebut sempat meminta saya untuk membelikan obat sakit perut, dan saya pergi dengan sopirnya Evriyan Vizal (61) untuk membeli obat, namun sesampai di kamar hotel, setelah diketuk tidak ada jawaban dari dalam, sehingga saya mengambil kunci yang ada di resepsionis hotel untuk membuka kamar," ujar Riki pada wartwan, Rabu (20/10).
Setelah masuk ke kamar, Riki dan sopir Basrial melihat direktur tersebut terbaring diatas ranjang kamar hotel tersebut, dan setelah dipeng tanganya oleh Evrian ternyata tangan tersebut telah dingin.
Pihak hotel yang mengatahui kejadian tersebut langsung melapor kepihak Polresta Padang, dan RS M Djamil Padang, bebrapa menit kemudian pihak kepolisian yang sampai di lokasi langsung melihat jasad Basrial dan membawanya ke RS M Djamil.
"Kami telah membawa Basrial ke RS M Djamil dan telah dilakukan visum luar sesui permintaan keluarga, dan tidak ada dilakukan visum dalam," ujar KA SPK Ipda Dwi P,
Ia menambahkan pihak keluarga malam ini langsung akan membawa jasad Basrial ke Jakarta, dimana alamat Basrial diketahui di Jalan Kelenteng Raya nomor 11 A Jakarta Pusat.
Dwi juga menyatakan, berdasarkan penyelidikan yang dilakukan memenga benar Basrial meninggal akibat sakit, dan tujuanya ke Kota Padang adalah untuk urusan bisnis perusahaanya
Komentar
Posting Komentar