Padang, (ANTARA) - Ketua angkatan muda partai Golkar (AMPG) Novrianto geram terhadap tindakan mahasiswa yang mencabut 20 buah bendera partai golkar yang dipasang dan berkibar di bundaran presiden depan gedung DPRD Sumbar, saat unjuk rasa mahasiswa memperingati satu tahun pemerintahan SBY-Boediono.
Mahasiswa dari Universitas Bung Hatta (UBH) saat melakukan orasi di bundaran tersebut mengakui memang mencabut bendera partai Golkar tersebut supaya unjuk rasa yang juga diliput oleh berbagai media termasuk televisi nasional tidak dinyatakan bermuatan politik.
"Kami memang menurunkan bendera tersebut, namun bukan bermaksud apa-apa, karena unjukrasa juga diliput media televisi dan nanti dikira kami membawa muatan politik jika ada bendera parti dibelakang kami," ujar koordinasi Lapangan Mahasiswa dari UBH, Alfian Sukri, Rabu (20/10)
Sehubungan dengan itu, Ketua AMPG tetap tidak menerima perlakuan mahasiswa yang dianggap telah melecehkan bendera parti yang diusungnya.
"Saya tidak senang dengan kelakuan mahasiswa yang seenaknya menurunkan bendera parti, seharusnya mahasiswa juga menghargai karena sekarang merupakan ulang tahun parti Golkar, dan saya meminta mahasiswa kembali memasang bendera tersebut," ungkap Novrianto.
Ia menambahkan, pemasang bendera parti Golkar di bundaran tersebut juga telah melalui izin dari pihak kepolisian sehingga tidak bisa seenaknya menurunkan atau mencopot atribut parti Golkar.
Akibat kejadian tersebut Kabag Ob Polresta Padang, Kompol Arif Budiman terpaksa turuntangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dan meminta mahasiswa kembali memasang atribut partai Golkar yang dicopot oleh mahasiswa.
Mahasiswa dari Universitas Bung Hatta (UBH) saat melakukan orasi di bundaran tersebut mengakui memang mencabut bendera partai Golkar tersebut supaya unjuk rasa yang juga diliput oleh berbagai media termasuk televisi nasional tidak dinyatakan bermuatan politik.
"Kami memang menurunkan bendera tersebut, namun bukan bermaksud apa-apa, karena unjukrasa juga diliput media televisi dan nanti dikira kami membawa muatan politik jika ada bendera parti dibelakang kami," ujar koordinasi Lapangan Mahasiswa dari UBH, Alfian Sukri, Rabu (20/10)
Sehubungan dengan itu, Ketua AMPG tetap tidak menerima perlakuan mahasiswa yang dianggap telah melecehkan bendera parti yang diusungnya.
"Saya tidak senang dengan kelakuan mahasiswa yang seenaknya menurunkan bendera parti, seharusnya mahasiswa juga menghargai karena sekarang merupakan ulang tahun parti Golkar, dan saya meminta mahasiswa kembali memasang bendera tersebut," ungkap Novrianto.
Ia menambahkan, pemasang bendera parti Golkar di bundaran tersebut juga telah melalui izin dari pihak kepolisian sehingga tidak bisa seenaknya menurunkan atau mencopot atribut parti Golkar.
Akibat kejadian tersebut Kabag Ob Polresta Padang, Kompol Arif Budiman terpaksa turuntangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, dan meminta mahasiswa kembali memasang atribut partai Golkar yang dicopot oleh mahasiswa.
Komentar
Posting Komentar