HNSI : SOLAR SEHARUSNYA TAK LANGKA DI SUMBAR

     Padang, - Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumbar melihat kelangkaan solar yang terjadi di Kota Padang, Sumatera Barat, tidak seharunya terjadi.
     "Kita melihat kelangkaan solar di Kota Padang tidak seharusnya terjadi, karena dari survei yang ada nelayan merupakan salah satu pengguna solar terbesar, terutama di Kota Padang," kata mantan Wakil Ketua DPD HNSI Sumbar, Syaharman Zanhar, di Padang, Kamis (23/12).
     Ia menambahkan, saat ini sejak gempa 30 September 2010, nelayan yang melaut sudah semakin berkurang, sehingga seharusnya stok bahan bakar minyak seharusnya masih tersedia.
     Akibat kelangkaan yang terjadi tersebut, HNSI mempertanyakan hilangnya solar dipasaran, padahal ketika nelayan masih banyak yang melaut sebelum gempa 2009 tidak pernah sekalipun di Kota Padang, maupun Sumbar pada umumnya terjadi kelangkaan solar.
     "Pada tahun-tahun yang lalu tidak pernah terjadi kelangkaan solar, namun kenapa pada tahun ini, ketika nelayan telah banyak yang tidak melaut solar tersebut jadi hilang," katanya.
     Syaharman menambahkan, seharusnya Pertamina yang bertanggung jawab tentang pengawasan bahan bakar minyak (BBM) dapat memberikan jawaban, namun sampai saat ini tidak ada satupun yang berani berkomentar.
     "Kita curiga ada permainan terkait hilangnya solar di pasaran saat ini, kerana dengan berkurangnya nelayan yang melaut sejak gempa 30 September 2009, stok solar malah akan berlimpah, dan bisa memenuhi nelayan yang masih melaut," katanya.
     Saat ini akibat kelangkaan solar yang terjadi di Kota Padang, perahu-perahu nelayan tidak dapat lagi beroperasi untuk mencari ikan, dan banyak nelayan mengeluh karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Komentar