PERTAMINA: ASUMSI KEBUTUHAN ELPIJI SUMBAR 8.314.148 KILOLITER/BULAN

Padang, - Berdasarkan perhitungan Pertamina terhadap asumsi (perkiraan) kebutuhan akan elpiji di Sumatera Barat, dalam satu bulanya mencapai 8.314.148 kiloliter per bulanya, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 19 kabupaten dan kota yang ada.
Sales Area Manager Elpiji Riau dan Sumbar Nyoman S, menyatakan, berdasarkan pendataan jumlah penduduk dan pemakaian minyak tanah selama ini di Sumbar, pertamina mengasumsikan kebutuhan elpiji yang harus dipenuhi mancapai 8 juta kiloliter lebih.
"Perhitungan asumsi kebutuhan tersebut dilakukan dalam rangka menyiapkan pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji di Sumbar, dalam waktu dekat," kata Nyoman, di Padang, Minggu.
Ia menambahkan, kebutuhan elpiji saat pelaksanaan konversi minyak tanah ke elpiji di Sumbar minimal pada akhir tahun 2011 tersebut untuk memenuhi kebutuhan 1.345.943 kepala keluarga (KK) yang akan mengikuti konversi ini.
Kebutuhan elpiji yang besar tersebut agar konversi minyak tanah dapat terlaksana untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sumbar yang berjumlah 6.383.771 jiwa, dari 1.345.943 KK.
Kebutuhan elpiji berdasarkan asumsi Pertamina bahwa untuk memenuhi target 60 persen masyarakat Sumbar akan mengikuti konversi.
"Dari jumlah kebutuhan elpiji Sumbar yang mencapai 8 juta kiloliter per bulan tersebut, paling banyak akan di suplai pada Kota Padang yaitu mencapai 1.442.986 kiloliter per bulan, untuk 57.719 KK yang ditargetkan dari jumlah 240.980 KK yang ada di kota ini," jelas Nyoman.
Semantara itu, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang juga ditergetkan melaksanakan konversi pihak pertamina menargetkan dari 61.200 jiwa atau 15.300 KK yang ada di daerah itu, sebanyak 3.665 ditargetkan ikut konversi.
Untuk Kabupaten Kepualauan Mentawai ini, pertamamina mengasumsikan kebutuhan elpiji di daerah tersebut, sebanyak 91.516 kiloliter per bulan.
"Ini adalah asumsi kita untuk kebutuhan elpiji saat pelaksanaan konversi minyak tanah di Sumbar," tegas Nyoman.
Nyoman menambahkan, namun untuk pelaksanaan konversi ini di Sumbar, belum bisa dipastikan apakah dapat terlaksana pada akhir 2011 atau awal 2012.

Komentar